Kamis, 06 Desember 2012

Ibu 'gaul' dan gadis kecil

*True Story

Sore tadi di starb*ck cambridge, aku bersama kikin, amel, dan andi sebagai karyawan di starb*ck merangkap teman yang traktir. aku mengenal mereka ketika sama-sama les bahasa di lembaga kursus. cerita lucu ketika kami sama-sama les disana kami ceritakan kembali di sudut meja starb*ck. untuk menghabisi caramel machiato yang di shake kami ngobrol ringan yang di temenin rainbow cake.

aku melihat sekeliling meja yang di isi oleh para pelanggan kedai kopi tersebut. tetapi mata tertuju pada sudut meja di depan kami duduk. ada seorang pria dan wanita dewasa yang sedang ngobrol, foto-foto sambil tertawa ringan. barangkali mereka teman lama yang kumpul kembali. opsss, ternyata ada seorang gadis kecil yang memakai seragam SD juga di sana. gadis kecil itu awalnya duduk nimbrung bersama mamanya, tapi ntah apa yang ia rasakan sampai iya kebingungan. dy berjalan kesana kemari sampai akhirnya iya berada di sudut di terangi lampu hias cantik. dia menangis. kenapa dy menangis? dalam hatiku berkata. tidak lama kemudian, mamanya baru sadar ternyata gadis kecil itu tidak berada di dekatnya. ia mencari sampai pintu keluar kedai kopi tersebut, dan menemukan gadis kecil itu di sudut sebelah barat. sang ibu mendekati ia dan kemudian si gadis kecil itu menangis sambil memeluk mamanya. aku melihat dari kejauhan pembicaraan mereka, kamu kenapa? "tanya si mama". ayo kita pulang ma, capek banget ma. jawab sang mama, sabar yah, sebentar lagi. kemudian si ibu ngumpul kembali bersama teman-temannya. dan si anak sibuk bermain sendirian sampai menyerakin beberapa lembar tisu yang di taburin bubuk coklat.
dy bermain tepat di belakang meja kami. dan rasa 'iba' aku muncul. rasa iba yang muncul karena kurang ada perhatian. aku bertanya nama si gadis kecil itu. tetapi belom ada jawaban yang keluar dari bibirnya. wajah polos dan malu ketika dy menatap kami. aku mengulang kembali bertanya kepadanya. namanya siapa sayang? kataku. Shifa, Shifa Thalita Tasya jawab dy dengan malu. wowww, bagus kali namanya. sini..sini kita duduk yuk, kita ngobrol bareng. sekolah dimana? tanya kikin. di Syafiat*i. sekolah Syafiat*i itu emang terkenal di medan, ucapku dlm hati. kemudian, si gadis kecil ini mulai bercerita tentang kegiatan hari ini di sekolah dy. dan ternyata shifa sedang ujian di sekolahnya. hari ini ujian IPS dan besok ujian Matematika + Bahasa inggris. trus yang ngajarin shifa siapa? guru les atau mama? kataku. dan jawaban polos shifa terlontar, bahwa dia belajar sendiri. cuma bisa bilang WOWW dalam hati. udah tau gadis kecil ini ujian, kenapa si mama asyik ngobrol sampai malam? bahkan gadis kecilnya masih pakaian sekolah. yaaa, terserahlah... Payah Cakap!

dan aku teringat masa kecilku bersama bapak dan mamak. bapakku mengajariku huruf besar dan kecil bahkan ketika aku SD kelas 1 aku udah pinter nulis halus kasar. betapa bahagianya aku ketika aku di ajarin menggambar mentimun dan jagung. terimakasih ayah dan bunda. aku sangat sayang sama kalian. izinkan aku membalas jasa kalian walaupun cuma 30% saja.


Moral Lesson dari kisah ini adalah Hargai HAK anak. boleh aja sih jadi mama 'gaul' asal juga menyelesaikan tugasnya sebagai seorang ibu. Pasti si gadis kecil itu merasa kesepian dan terganggu jiwanya ketika melihat mama yang 'nongkrong' di kedai kopi. Mudah"an kita sebagai perempuan bisa menjadi mama yang baik, menyelsaikan hak anak dan Soleha. aminnnnn.....


*Pelukcium buat ayah dan bundaku yang mencintai dan menjagaku sampai sekarang :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 06 Desember 2012

Ibu 'gaul' dan gadis kecil

*True Story

Sore tadi di starb*ck cambridge, aku bersama kikin, amel, dan andi sebagai karyawan di starb*ck merangkap teman yang traktir. aku mengenal mereka ketika sama-sama les bahasa di lembaga kursus. cerita lucu ketika kami sama-sama les disana kami ceritakan kembali di sudut meja starb*ck. untuk menghabisi caramel machiato yang di shake kami ngobrol ringan yang di temenin rainbow cake.

aku melihat sekeliling meja yang di isi oleh para pelanggan kedai kopi tersebut. tetapi mata tertuju pada sudut meja di depan kami duduk. ada seorang pria dan wanita dewasa yang sedang ngobrol, foto-foto sambil tertawa ringan. barangkali mereka teman lama yang kumpul kembali. opsss, ternyata ada seorang gadis kecil yang memakai seragam SD juga di sana. gadis kecil itu awalnya duduk nimbrung bersama mamanya, tapi ntah apa yang ia rasakan sampai iya kebingungan. dy berjalan kesana kemari sampai akhirnya iya berada di sudut di terangi lampu hias cantik. dia menangis. kenapa dy menangis? dalam hatiku berkata. tidak lama kemudian, mamanya baru sadar ternyata gadis kecil itu tidak berada di dekatnya. ia mencari sampai pintu keluar kedai kopi tersebut, dan menemukan gadis kecil itu di sudut sebelah barat. sang ibu mendekati ia dan kemudian si gadis kecil itu menangis sambil memeluk mamanya. aku melihat dari kejauhan pembicaraan mereka, kamu kenapa? "tanya si mama". ayo kita pulang ma, capek banget ma. jawab sang mama, sabar yah, sebentar lagi. kemudian si ibu ngumpul kembali bersama teman-temannya. dan si anak sibuk bermain sendirian sampai menyerakin beberapa lembar tisu yang di taburin bubuk coklat.
dy bermain tepat di belakang meja kami. dan rasa 'iba' aku muncul. rasa iba yang muncul karena kurang ada perhatian. aku bertanya nama si gadis kecil itu. tetapi belom ada jawaban yang keluar dari bibirnya. wajah polos dan malu ketika dy menatap kami. aku mengulang kembali bertanya kepadanya. namanya siapa sayang? kataku. Shifa, Shifa Thalita Tasya jawab dy dengan malu. wowww, bagus kali namanya. sini..sini kita duduk yuk, kita ngobrol bareng. sekolah dimana? tanya kikin. di Syafiat*i. sekolah Syafiat*i itu emang terkenal di medan, ucapku dlm hati. kemudian, si gadis kecil ini mulai bercerita tentang kegiatan hari ini di sekolah dy. dan ternyata shifa sedang ujian di sekolahnya. hari ini ujian IPS dan besok ujian Matematika + Bahasa inggris. trus yang ngajarin shifa siapa? guru les atau mama? kataku. dan jawaban polos shifa terlontar, bahwa dia belajar sendiri. cuma bisa bilang WOWW dalam hati. udah tau gadis kecil ini ujian, kenapa si mama asyik ngobrol sampai malam? bahkan gadis kecilnya masih pakaian sekolah. yaaa, terserahlah... Payah Cakap!

dan aku teringat masa kecilku bersama bapak dan mamak. bapakku mengajariku huruf besar dan kecil bahkan ketika aku SD kelas 1 aku udah pinter nulis halus kasar. betapa bahagianya aku ketika aku di ajarin menggambar mentimun dan jagung. terimakasih ayah dan bunda. aku sangat sayang sama kalian. izinkan aku membalas jasa kalian walaupun cuma 30% saja.


Moral Lesson dari kisah ini adalah Hargai HAK anak. boleh aja sih jadi mama 'gaul' asal juga menyelesaikan tugasnya sebagai seorang ibu. Pasti si gadis kecil itu merasa kesepian dan terganggu jiwanya ketika melihat mama yang 'nongkrong' di kedai kopi. Mudah"an kita sebagai perempuan bisa menjadi mama yang baik, menyelsaikan hak anak dan Soleha. aminnnnn.....


*Pelukcium buat ayah dan bundaku yang mencintai dan menjagaku sampai sekarang :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar